Si Pesakit Mengalami Retak Tulang Rusuk (foto Ilustrasi) |
Dengan tegas doktor itu mengatakan tidak akan datang. Ia justru menyuruh pesakitnya pergi ke Gaza.
Dream - Sebagai bentuk dukungan terhadap Palestin , seorang doktor di Belgium menolak paesakit Yahudi. Meski si pesakit itu sudah lanjut usia berusia sekitar 90 tahun.
Diberitakan laman Russian Times, Selasa 5 Ogos 2014, berawal ketika doktor yang tidak disebutkan namanya itu menerima telepon pada pukul 11 malam, Rabu minggu lalu, melalui layanan hotline medis Flanders.
Si penelepon adalah seorang lelaki yang mengatakan keluarganya bernama Bertha Klein. Dia meminta pertolongan kerana mengalami retak tulang rusuk melalui hotline medis Flanders.
Menurut suratkhabar tempatan Joods Actueel, si doktor rupanya mengetahui klein itu adalah Yahudi, dari nama dan aksennya.
Dengan tegas doktor itu mengatakan tidak akan datang. Ia justru menyuruh pesakitnya pergi ke Gaza. "Kirim dia ke Gaza selama beberapa jam, maka rasa sakitnya akan hilang. Saya tidak akan datang," kata doktor itu.
Keluarga itu lantas menelepon pasukan perubatan lain. Mereka juga kembali menelepon doktor tadi untuk memperjelas omongannya dan merakam percakapan tersebut.
Tak terima dengan respon si doktor, keluarga itu melapor kepada polis atas tindakan diskriminasi yang mereka alami. "Ini mengingatkan saya apa yang terjadi di Eropah, 70 tahun lalu. Saya tidak mengira peristiwa itu akan terjadi lagi," kata Taffel.
ketika disahkan Joods Actueel, doktor itu tidak menyangkal telah menolak seorang pesakit Yahudi. Dia mengatakan, itu dilakukannya atas dasar emosional.
Menurut laporan akhbar ini, sejak serangan Israel ke Gaza dilakukan awal Julai lalu, insiden anti-semit banyak terjadi di Belgium. Contohnya di Antwerp, sebuah toko menolak seorang pelanggan kerana dia Yahudi.
Hal ini juga terjadi di Jerman, Perancis dan Itali dalam beberapa minggu terakhir. Menurut catatan polis, kes anti-Yahudi meningkat 50 persen dalam sebulan terakhir di England. (Ism)
No comments:
Post a Comment