Saturday 16 November 2013

Pejuang Palestina hadapi serbuan "Israel" di Gaza


Sabtu, 12 Muharram 1435 H / 16 November 2013 09:46
Pejuang Palestina hadapi serbuan "Israel" di Gaza
Ilustrasi
GAZA CITY (Arrahmah.com) – Kendaraan militer “Israel” pada Kamis pagi menyerbu ke wilayah selatan Jalur Gaza, tutur saksi mata. Sebagai respon, militan Palestina menembakkan mortir tanpa menimbulkan korban jiwa, sebagaimana dilaporkan oleh Antara, Jum’at, (15/11/2013).
“Enam buldoser diiringi beberapa tank masuk sekitar 200m dari perbatasan menuju wilayah pertanian, saat helikopter dan pesawat pengintai terbang di atas langit dekat desa Khuzaa,” sebelah timur kota Khan Yunis, ujar saksi mata kepada AFP.
“Para pejuang perlawanan menembakkan beberapa peluru mortir ke arah pasukan “Israel” dan ledakan terdengar di wilayah tersebut,” tambah mereka.
Seorang juru bicara tidak bisa mengonfirmasikan serbuan “Israel” tersebut, namun mengatakan “sebuah serangan mortir menghantam wilayah “Israel” dekat pagar perbatasan Gaza. Tidak ada korban jiwa atau kerusakan.”
Kelompok perlawanan Jihad Islam Palestina (Palestinian Islamic Jihad) yang berlokasi di Gaza bertanggung jawab atas serangan mortir tersebut, dengan mengatakan hal itu sebagai respons atas serbuan “Israel”. (ameera/arrahmah.com)
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2013/11/16/pejuang-palestina-hadapi-serbuan-israel-gaza.html#sthash.Qi893fth.dpuf

Tentara "Israel" menahan dan mengikat tangan anak-anak Palestina di Tepi Barat


Sabtu, 12 Muharram 1435 H / 16 November 2013 15:30
Tentara "Israel" menahan dan mengikat tangan anak-anak Palestina di Tepi Barat
Tentara "Israel" menembakkan gas air mata ke arah para pengunjuk rasa Palestina selama bentrokan di Tepi Barat desa Bilin, sebelah barat Ramallah, pada Jum'at (15/11/2013)
TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Pasukan penjajah “Israel” di Tepi Barat menahan dan mengikat tangan empat anak-anak Palestina berusia 5-9 tahun pada Jumat (15/11/2013), kata saksi warga Palestina.
Seorang jurubicara militer “Israel” mengatakan bahwa pasukan mereka menangkap beberapa anak-anak selama terjadinya kerusuhan di utara desa Tepi Barat Kfar Qaddum.
“Sekelompok anak-anak Palestina itu diduga membakar ban,” klaimnya. “Kerusuhan-kerusuhan ini biasanya dimulai dengan pembakaran ban yang digelindingkan ke pasukan keamanan.”
“Tentara ["Israel"] mengumpulkan anak-anak tersebut untuk mencegah kekacauan dan ketika seorang komandan tiba tak lama kemudian mereka dibebaskan,” klaim juru bicara “Israel” itu.
Dia tidak memberitahu usia anak-anak Palestina tersebut atau pun mengakui bahwa mereka diikat, namun mengklaim bahwa insiden itu sedang ditinjau oleh militer “Israel”.
Sementara itu, aktivis Palestina Murad Ashtiye telah mengklarifikasi kepada AFP bahwa bentrokan meletus dengan tentara di desa itu selama aksi protes mingguan warga Palestina dan aktivis internasional yang menentang pendudukan “Israel”.
“Empat anak yang berada di area itu terkena granat kejut yang dilemparkan kepada mereka oleh para tentara “Israel” yang  menakut-nakuti mereka,” kata Ashtiye Komite Koordinasi Perjuangan Populer desa itu.
“Kemudian para tentara itu menangkap mereka dan mengikat tangan mereka di belakang punggung mereka menggunakan strip plastik,” tambahnya. Dia mengidentifikasi anak-anak tersebut sebagai Tariq Hikmet (9), Hossam Khaldun (7), Malak Hikmet (6), dan Ahmad Abdessalam (5). (banan/arrahmah.com)
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2013/11/16/tentara-israel-menahan-mengikat-tangan-anak-anak-palestina-tepi-barat.html#sthash.judG81Hx.dpuf

Israel bohong matlamat cepatkan projek

Israel segerakan projek di Tebing BaratRibuan penduduk Palestin meraikan ulang tahun pertama 'perang lapan hari' di Genting Gaza.
RAMALLAH - Israel bertindak mempercepatkan pembinaan projek penempatan haram di Tebing Barat, berhampiran Timur al -Quds.

Media melaporkan, projek yang dirancang bulan lalu itu, melibatkan pembinaan 1,500 rumah di Issawiya, Al-Tur dan Ramat Shlomo.

“Pihak Berkuasa Israel mendedahkan, matlamat sebenar projek itu adalah untuk menghalang pembinaan penempatan Palestin dan bukannya untuk memelihara alam sekitar seperti dijelaskan Israel,” menurut laporan itu.

Bagaimanapun, media menyifatkan, tindakan itu berkaitan dengan keputusan kumpulan perunding Palestin yang meletak jawatan kelmarin.

Memetik laporan Press TV, keputusan peletakan jawatan terbabit dibuat selepas kumpulan perunding damai menyalahkan Presiden Mahmoud Abbas kerana gagal menghentikan pembinaan penempatan haram Israel di tanah penduduk Palestin.

Sementara itu, ribuan rakyat Palestin meraikan ulang tahun pertama perang lapan hari di Genting Gaza, kelmarin.

Perang tercetus pada 14 hingga 21 November tahun lalu itu ditamatkan selepas rejim Israel dan Hamas bersetuju melakukan gencatan senjata selepas mendapat jaminan Mesir.