Sunday 17 May 2015

Irak Diboikot dan Diperangi Turki, Arab Dialiri Sungai dan Dipenuhi Kebun


Sabtu 22 Jamadilawal 1433 / 14 April 2012 10:17
iraq-war3
TANDA-tanda kiamat sudah begitu banyak disebutkan oleh Rasulullah saw berdasarkan petunjuk dari Allah swt. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, semua tanda-tanda kiamat ini sudah terjadi di depan kita.
Berikut ini adalah tanda-tanda lain yang sudah bisa kita saksikan secara nyata.
1.  Umat Islam menjadi pengikut tradisi Yahudi dan Nasrani. Telah berkata Rasulullah : “Sungguh kamu akan mengikuti jalan hidup orang orang sebelum kamu,sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta (tanpa berbeda sedikitpun) sehingga walaupun mereka masuk ke lubang biawak, maka kamu akan masuk juga” Sahabat bertanya : wahai rasulullah, apakah kaum yang akan kami ikuti tersebut adalah kaum Yahudi dan Nasrani ?, maka Nabi menjawab : Siapa Lagi (kalau bukan mereka)?”
Kalau kita urut-urut, sekarang ini umat Islam  sudah menjadi pengikut Barat. Mulai dari peringatan tahun baru, valentine day, peringatan ulang tahun, pengagum demokrasi, HAM, hukum positif dan sebagainya.
2. Irak diboikot (makanan tidak dibolehkan masuk Irak). Rasulullah bersabda : “Hampir saja tidak boleh dibawa makanan ke negeri Irak secupak (qafizh) makanan atau sebuah dirham. Kami (para sahabat, red.) bertanya: “Orang orang ajam (non-Arab)-kah yang melakukan ini?’ Kemudian beliau berkata : ‘hampir saja tidak dibawa makanan atau sebuah dinar kepada penduduk Syam (Palestina, Syiria , Libanon, Yordan dan sekitarnya).’  Kemudian sahabat bertanya “Siapa yang melakukan itu, ya Rasulullah?’ ‘Orang orang RUM (Romawi : Amerika-Eropa).’”
Sebenarnya ini adalah tanda yang paling menakjubkan, karena sampai sekarang Irak telah diboikot oleh Amerika semenjak Perang Teluk dan Syam telah menderita kekurangan makanan. Palestina dijajah Israel Yahudi.
3. Turki akan memerangi Irak. Rasulullah bersabda : “Sekelompok manusia dari umatku akan turun di suatu dataran rendah yang mereka namakan dengan Bashrah pada tepi suatu sungai yang bernama Dajlah. Dan apabila telah datang akhir zaman, datanglah Bani Qanthura (mereka adalah orang-orang Turki) yang bermuka lebar dan bermata kecil, sehingga mereka turun pada tepi sungai itu, maka terpecahlah penduduknya menjadi 3 kelompok, yang satu sibuk mengikuti ekor-ekor sapi mereka (sibuk mengurusi harta benda) dan mereka akan hancur, dan satu kelompok dari mereka akan memerhatikan diri mereka sendiri dan mereka itu telah kafir, dan satu kelompok dari mereka akan menjadikan anak cucu mereka di belakang mereka kemudian mereka berperang, itulah para syuhada,” (hadits hasan diriwayatkan Ahmad dan Abu Dawud (4138).
Pada bulan Mei 1997, orang-orang Turki telah mulai memancing-mancing permusuhan dengan Irak dan mereka membangkitkan masalah-masalah yang di sekitar sungai Eufrat. Turki ketika itu membuat kesepakatan dengan Israel dan Amerika dan melakukan latihan militer bersama dengan tujuan penyerangan Irak, Iran dan Suriah. Waktu itu Turki menyerang bagian Irak utara dengan alasan menghajar suku Kurdi.
4. Bumi Arab akan kembali menjadi kebun kebun dan sungai-sungai.Bersabda Rasulullah : “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga harta akan banyak melimpah dan sehingga bumi Arab kembali menjadi kebun kebun dan sungai-sungai,”   (Ahmad dan Muslim).
Kita menyaksikan sekarang bahwa negeri Arab saat ini telah menjadi kebun dan banyak sungai. Di Tha’if bahkan telah turun butiran es, dan pada satu musim haji suhunya mencapai  kira-kira 5 derajat celcius.
5. Peperangan dengan Yahudi. “Tidak terjadi kiamat hingga orang-orang berperang dengan  Yahudi, dan orang Yahudi bersembunyi di bawah batu dan pohon, lalu batu dan pohon itu berkata kepada orang-orang islam:  “Di sini ada Yahudi, maka bunuhlah ia!’,” (Fathul Bari’, Al Manaqib, Al Hafiz Ibnu Hajar). [sa/islampos/dudung.net/berbagaisumber]

Al-Qassam: Tak Lama Lagi, Israel Segera Hancur


Sabtu 27 Rejab 1436 / 16 Mei 2015 17:00
al-qassam
SAYAP militer Hamas, Brigade Izzudin Al-Qassam menegaskan bahwa hitungan mundur kehancuran Israel telah dimulai.
“Wahai Israel, jika kalian memperingati kemerdekaan dengan mengorbankan darah kami, ingatlah semua tiran akan musnah dari dunia ini,” ungkap al-Qassam pada twit terbarunya dalam memperingati Nakba ke 67, PICmelaporkan pada Jumat (15/5/2015).
Tak hanya itu, al-Qassam juga menyampaikan sejumlah pesan kepada Israel berbahasa Ibrani. “Kalian datang kesini dari berbagai penjuru dunia dan mencuri tanah air kami. Pergi! Karena sejarah tak pernah mencatat keabadian bagi penjajah. Rakyat Palestina dari semua tempat akan kembali ke tanah air mereka, meski harus menanti lama.”
“Darah yang ditumpahkan penjajah Israel, dan arwah suci para mujahid akan menjadi sebab hancurnya Israel,” pungkas Al-Qassam. [sm/islampos]

PBB kecam rancangan Israel

PBB kecam rancangan Israel

Masyarakat antarabangsa turut mengutuk sekeras-kerasnya projek pembinaan penempatan haram Yahudi di wilayah Palestin.

NEW YORK - AMERIKA SYARIKAT . Setiausaha Agung Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (PBB), Ban Ki-moon kelmarin mengutuk sekeras-kerasnya rancangan Israel yang mahu membina unit penempatan haram baharu di wilayah Palestin.
 
Jurucakapnya memaklumkan Ki-moon turut berasa kesal kerana projek itu terus berkembang dengan pesat bagi tempoh tiga minggu berturut-turut di Tebing Barat dan Baitulmaqdis Timur walaupun menerima kecaman masyarakat antarabangsa.
 
"Beliau turut mengulangi pendirian bahawa projek penempatan haram Yahudi itu sememangnya melanggar undang-undang antarabangsa. Ki-moon menggesa Tel Aviv supaya menghentikan dan menarik balik rancangan mereka demi keamanan di rantau terbabit.
 
"Masyarakat antarabangsa tidak akan mengiktiraf tindakan unilateral seumpama itu yang bakal memberi kesan kepada rundingan damai bersama Palestin," katanya.
 
Kenyataan tersebut dikeluarkan sehari selepas Kementerian Perumahan Israel mengeluarkan tender baharu berkaitan pembinaan 85 unit kediaman di kawasan terletak kira-kira 5 kilometer dari barat laut Baitulmaqdis Timur dan 1,500 bilik hotel di kejiranan Jabal al-Mokabber.
 
Pada 7 Mei lalu, Tel Aviv turut meluluskan projek pembinaan 900 unit kediaman di Baitulmaqdis Timur yang turut dikritik hebat oleh Kesatuan Eropah (EU). - Press TV