Tuesday, 24 June 2014
PEMUKIM YAHUDI TEMBAKI KUMPULAN PELAYAD PALESTINA DI AL-BIREH
JUNE 23, 2014
Pemukim Yahudi pada hari Ahad (22/6/2014) menembaki warga Palestina di al-Bireh dekat Ramallah saat mereka berkumpul untuk pemakaman seorang pria, yang tewas oleh pasukan Israel hari sebelumnya.
Setelah prosesi pemakaman Muhammad Tarifi di lingkungan Jabal al-Tawil, pemukim dari pemukiman Psagot menembaki pelayat, melukai salah satu dari mereka.
Ketika pasukan Israel tiba di lokasi, bentrokan pecah karena warga Palestina melemparkan batu pada pemukim dan tentara.
Tentara menembakkan granat, gas air mata, peluru, dan api hidup kepada Palestina.
Orang-orang Palestina kemudian mundur ke al-Bireh di Jabal al-Tawil dan lingkungan al-Jinan.
Seorang warga ditemukan tewas di atap sebuah bangunan komersial di Ramallah dan otopsi menunjukkan bahwa korban meninggal karena peluru yang ditembakkan dari senapan serbu M16, yang digunakan oleh pasukan Israel.
Kasus itu adalah kasus penembakan kelima oleh pasukan Israel pada pekan lalu, dalam kampanye militer besar-besaran di Tepi Barat mencari tiga remaja Israel yang hilang.
Dalam 10 hari sejak pasukan Israel telah menangkap lebih dari 400 warga Palestina, mayoritas terkait dengan Hamas, dan menyerbu lebih dari 1.000 lokasi di seluruh Tepi Barat. Israel telah bersumpah untuk “menghancurkan” Hamas. [ds/knrp/maannews]asal
PASUKAN ISRAEL TANGKAP 4 PEREMPUAN PALESTINA
JUNE 23, 2014
Pasukan Israel pada hari Ahad (22/6/2014) sore menyerbu kota al-Tayba, Jenin, Tepi Barat yang diduduki. Israel dikabarkan menangkap empat perempuan Palestina.
Sumber-sumber lokal mengatakan kepada pusat informasi Palestina (PIC) bahwa IOF menangkap Fathiya Aghbariya, 52, putrinya Nivin, 18, dan Hanin, 25, serta menantunya Douaa, 21.
Pasukan Israel menggerebek rumah Fathiya sebelum membawa mereka ke lokasi yang tidak di ketahui.
Israel baru-baru ini melancarkan serangan dan penggerebekan di seluruh wilayah Tepi Barat, dengan dalih untuk mencari tiga pemukim Yahudi yang hilang 12 Juni lalu. Lebih dari 400 orang telah ditangkap dan seribu rumah telah digeledah oleh pasukan Israel. [ds/knrp/pic]
PASUKAN ISRAEL KEMBALI TANGKAP 37 WARGA PALESTINA DI TEPI BARAT
JUNE 23, 2014
Pasukan militer Israel dikabarkan telah menahan 37 warga Palestina pada Ahad (22/6/2014) malam di Tepi Barat yang diduduki. Hal itu masih merupakan buntut pencarian yang diluncurkan Israel untuk menemukan tiga pemukim Yahudi.
Tentara Israel melakukan inspeksi dari rumah ke rumah di Nablus dan kamp pengungsi Balata dan menahan Salih Saadi al-Amir, Taha Salous, Ahmad al-Tanbour, Abdul-Rahman al-Bishtawi dan Amir Ishtayya.
Di Bethlehem, pasukan Israel menyita komputer dan kamera pengintai dari tempat penukaran uang dan merusaknya ketika mencoba untuk membukanya. Pasukan Israel juga menyerbu tempat penukaran uang di Hebron, menyita semua komputer dan kamera keamanan.
Seorang jurubicara militer Israel mengatakan 37 warga Palestina ditahan semalam selama pasukan Israel menyerbu 80 lokasi, dengan fokus pada barat laut Hebron, Jenin dan Beit Awwa. Tentara juga menggerebek tujuh tempat afiliasi Hamas.
Sebuah operasi militer besar-besaran diluncurkan oleh Israel sejak 10 hari yang lalu, setelah tiga warga Israel hilang di Tepi Barat yang diduduki. Dengan dalih mencari remaja yang hilang, pasukan Israel telah menewaskan lima warga, menahan 471 warga Palestina, termasuk 11 anggota parlemen, di lebih dari 400 serangan yang ditargetkan pada rumah, lembaga masyarakat sipil, perguruan tinggi dan media. [ds/knrp/maannews]asal
MENGAPA YAHUDI TAKUT PADA ANAK PALESTINA? (2-HABIS)
JUNE 23, 2014
Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban. Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar. Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak. Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi. Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan.
Di dalam pengamatan Stephen, “Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun ke belakang!” katanya. Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka.
Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari. Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara. Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.
Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi. Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya. Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!
Anda terperanjat? Itulah kenyataannya. Kesimpulan pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin? Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina.
Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza. Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak. Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al- Quran.
Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. “Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?” demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.. Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur’an. Tak ada main Play Station atau game bagi mereka. Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia.
Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia. Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya. Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura.
Contoh yang penulis ambil sederhana saja, Rokok. Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal. Benarkah merokok dapat melahirkan generasi “Goblok!” kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini. “Lihat saja Indonesia,” katanya seperti dalam tulisan itu. “Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidung Anda akan segera mencium bau asak rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts !”
Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Ditangga berapakah kedudukan mereka di pertandingan matematika sedunia? Apakah ini bukan akibat merokok?
asal
Jusuf: Kita akan buka kedutaan di Palestin
Pandeglang: Bekas Naib Presiden Indonesia yang kini menjadi regu Jokowi, Jusuf Kalla (gambar) berkata, dia akan membuka Kedutaan Indonesia di Palestin jika mendapat mandat daripada rakyat bulan depan.
Kata Jusuf, tindakan itu adalah satu daripada komitmennya membantu negara berkenaan.
Menurut Jusuf, Kedutaan Indonesia tidak sepatutnya hanya dibuka di Jordan, sebaliknya perlu ada di Ramallah.
“Langkah itu adalah penegasan Indonesia terhadap sokongan masyarakat Palestin.
“Kita tidak main-main dengan rancangan ini kerana konflik yang berlaku di situ sering menjadi masalah antarabangsa,” katanya selepas melawat pondok pengajian Fathul Ma’ani di Pandeglang, Banten, semalam.
Jusuf berkata, apa yang dipaparkan Jokowi dalam debat pusingan ketiga kelmarin sangat tepat dengan apa yang ada dalam perancangan mereka.
“Kami merancang beberapa langkah strategik berhubung dasar luar terhadap Palestin,” katanya, semalam.
- Agensi
Artikel ini disiarkan pada : 2014/06/24
Israel lancar serangan udara di Golan
ASKAR Israel membuat persiapan di kawasan yang diduduki Israel di Bukit Golan, di mana tentera Yahudi itu melepaskan tembakan meriam ke arah kedudukan tentera Syria semalam. - Foto Reuters |
Serangan semalam adalah yang paling serius di kawasan peletakan senjata di Syria sejak Perang Asia Barat 1973.
Kawasan yang disasarkan termasuk ibu pejabat tentera Syria dan kawasan pelancaran serangan, kata Leftenan Kolonel Peter Lerner bagi pihak tentera Israel.
Tentera Yahudi mendakwa serangan udara itu dilakukan selepas anak lelaki kontraktor kementerian pertahanan Israel dibunuh di Golan semalam. - AFP
Subscribe to:
Posts (Atom)