Thursday, 2 May 2013

Abu Ziad (Rahimahullah) Mengecam Hamas dan Menyerukan Umat Islam untuk Berpartisipasi Dalam Jihad



PALESTINA (KabarDuniaIslam) – Pada tanggal 30 April, Mujahidin Dewan Syura di sekitar Baitul Maqdis (DSM) merilis sebuah video dengan kutipan dari pesan Hithem Ziad Ibrahim Masshal (Abu Ziad) rahimahullah, seorang Mujahidin yang syahid insyaaAllah dalam serangan udara oleh Yahudi sehari sebelumnya.

Dalam video tersebut, yang diperoleh dan diterjemahkan oleh SITE Intelligence Group, Masshal menyerukan umat Islam untuk berpartisipasi dalam jihad melawan orang-orang kafir dan murtad.” Ia mendesak umat Islam mengambil langkah-langkah untuk kembali kepada agama mereka (Islam secara kaffah) dan menghancurkan semua afiliasi nasionalis dan menolak semua bendera sekuler dan demokratis.”

Masshal juga memperingatkan bahwa umat Islam jangan “mendengarkan mereka yang ingin mencampur (syubhat) antara jihad dan demokrasi, karena mereka tidak akan bisa bercampur sama sekali. Jihad adalah perintah ilahi dan demokrasi adalah aturan orang kafir yang Allah tidak pernah menurunkan keterangnnya. ” Beliau juga menyatakan (dengan mengutip salah satu Hadist Rasulullah shallahu alaihi wasalam): “Jihad akan tetap berjalan sejak Alloh mengutusku hingga umatku yang terakhir memerangi Dajjal, ia tidak akan dihentikan oleh kejahatan orang jahat ataupaun keadilan orang adil.” (HR. Abu Dawud)

Berbicara tentang sayap militer Hamas Brigade Al Qassam, dimana sebelumnya beliau adalah merupakan anggotanya, Masshal mengatakan: “Dia yang melihat negara kalian saat ini, hampir menangis karena kalian yang sayang sekali telah dijadikan alat di tangan penguasa di Gaza.” Masshal juga berpendapat bahwa “pemerintah dan Kementerian Dalam Negeri bertanggung jawab untuk pembunuhan para mujahidin dan ahli tauhid, penyerbuan masjid dan rumah-rumah.”


(KabarDuniaIslam/al-mustaqbal.net)

ITMC : Beberapa Elemen Hamas, Ternoda dengan Darah Mujahidin Salafi Jihadi




PALESTINA (KabarDuniaIslam) – Pada tanggal 1 Mei, Ibnu Taimiyah Media Center (ITMC), sebuah unit media jihad yang terkait dengan Dewan Syura Mujahidin di sekitar Baitul Maqdis (DSM), merilis pernyataan baru terkait kesyahidan Hithem Ziad Ibrahim Masshal rahimahullah oleh serangan udara Yahudi.

Pernyataan, yang diposting ke forum jihad dan ITMC Facebook dan halaman Tumblr, mencatat bahwa serangan udara Israel yang mengakibatkan syahidnya (insyaaAllah) Masshal datang beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan merespon terhadap mereka yang bertanggung jawab atas serangan roket baru terhadap Israel dari Semenanjung Sinai.

Pernyataan dari ITMC mengatakan adalah suatu keanehan bahwa ancaman Netanyahu laknatullah datang di waktu yang sama dengan Hamas yang sedang melancarkan “kampanye panik” melawan Salafi jihadi di Jalur Gaza. Selain itu, ITMC mengulangi pernyataan bahwa petugas intelijen Mesir telah menginterogasi Salafi jihadi yang dipenjarakan oleh Hamas. Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh ITMC pada tanggal 27 April, para perwira mesir tertarik untuk belajar tentang struktur dari kelompok Salafi Jihadi di Jalur Gaza dan Sinai Semenanjung, dan DSM pada khususnya.

Pernyataan baru dari ITMC menunjukkan bahwa kesyahidan Masshal telah diatur oleh elemen-elemen ditubuh Hamas. Hal ini sesuai dengan pernyataan pada tanggal 30 April dari sebuah halaman Facebook untuk pendukung dan kerabat dari Salafi jihadi di Gaza yang menunjukkan bahwa Masshal telah ditawarkan oleh Hamas untuk Israel diatas “piring emas”.

Pernyataan baru ini menekankan sejumlah titik, pertama adalah bahwa ITMC menyatakan bahwa Hamas turut bertanggung jawab atas nasib Salafi jihadi di penjara-penjara mereka. ITMC menambahkan bahwa tangan beberapa elemen Hamas “ternoda dengan darah Mujahidin Salafi Jihadi.”

Menurut ITMC, para pengkhianat telah dipekerjakan oleh Hamas dalam kasus Masshal dan ini bukanlah hal yang baru, tetapi telah terlihat sebelumnya dalam kesyahidan Salafi jihadi lainnya di Jalur Gaza. Pernyataan ITMC mencatat kesyahidan (insyaaAllah) Muhammad Namnam (November 2010), Eid Hijazi (Agustus 2012), Hisham Saidani (Oktober 2012), dan Ashraf al Sabah dan Abu Walid Al Maqdisi (Oktober 2012)

Pernyataan dari ITMC menyimpulkan dengan mengatakan bahwa ada kebutuhan untuk kampanye (protes) intensif di Jalur Gaza untuk menekan Hamas agar segera melepaskan Salafi jihadi yang sedang ditahan. ITMC juga menyerukan kepada umat Islam untuk membantu sebelum terlambat.


(KabarDuniIslam/al-mustaqbal.net)

Israel tidak setuju usul Liga Arab



Gambar fail bertarikh 8 Januari 2009, merakamkan letusan bom fosforus putih di Gaza City semasa serangan besar-besaran Israel selama tiga minggu ke atas wilayah Palestin. - REUTERS
BAITULMAQDIS 1 Mei - Israel tetap tidak akan mengadakan rundingan damai, jika rundingan adalah berasaskan kepada pengunduran penuh Israel dari kawasan yang ditawannya dalam Perang Enam Hari pada 1967.
Menteri Keselamatan Israel, Gilad Erdan berkata, tiada rundingan akan berlaku, jika Israel terlebih dahulu dikehendaki bersetuju ke meja rundingan berasaskan garisan sempadan 1967.
"Kami tidak boleh memulakan rundingan dengan terlebih dahulu bersetuju untuk melepaskan semuanya,'' katanya dalam satu program radio.
Kenyataan Erdan dikeluarkan sehari selepas Liga Arab mengusulkan cadangan baharu kepada Insiatif Perdamaian Arab 2002 bagi penyelesaian konflik Palestin-Israel.
Usul tersebut melibatkan prinsip pertukaran tanah dalam konteks pengunduran Israel dari garisan sempadan 1967 sebagai pertukaran dengan hubungan diplomatik penuh dengan dunia Arab.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu setakat ini menolak sebarang rundingan untuk berundur dari garisan sempadan yang wujud sebelum 4 Jun 1967. - AFP


Artikel Penuh: http://www.utusan.com.my/utusan/Luar_Negara/20130502/lu_07/Israel-tidak-setuju-usul-Liga-Arab#ixzz2S5NDXI7T
© Utusan Melayu (M) Bhd