Wednesday, 30 July 2014
palestin
"...The official command that was handed down to the soldiers in Shuja'eyya was to capture Palestinian homes as outposts. From these posts, the soldiers drew an imaginary red line, and amongst themselves decided to shoot to death anyone who crosses it...the unofficial reason was to enable the soldiers to take out their frustrations and pain at losing their fellow soldiers. Under the pretext of the so-called “security threat” soldiers were directed to carry out a pre-planned attack of revenge on Palestinian civilians.”
The above quote is from a member of the Israeli group ‘Breaking the Silence, describing revenge attacks against civilians by the Israeli military in Gaza. Read more here: http://www.imemc.org/ article/68658
The above quote is from a member of the Israeli group ‘Breaking the Silence, describing revenge attacks against civilians by the Israeli military in Gaza. Read more here: http://www.imemc.org/
palestin
Israeli airstrikes hit Gaza’s sole power plant early yesterday morning. As flames spread to fuel tanks, plumes of smoke smothered the dawn, ending a horrific night of bombardment from land, sea and air killing at least 30 Gazans. Some may characterize it as a night of deadly revenge. For there is now an Israeli report that the civilian massacre in Shuja’iyyeh last week and subsequent sniper attacks on civilians were reprisal for the deaths of Israeli soldiers.
Read more here: http://mondoweiss.net/ 2014/07/ soldiers-palestinian-civili ans.html
Read more here: http://mondoweiss.net/
palestin
"We couldn't sleep last night ... Beit Hanoun has been obliterated, like Shejaiya and Khan Younis, I have no water. Every single second brings death and destruction to the people of Gaza ... 40 families have been wiped out completely since the beginning of this Gaza massacre by the zionists.
..
They target the children ... to target children, women and the elderly shows you how cowardly this racist army is.
Not even the hey days of apartheid South Africa was it like this.
And the international community is 'blaming both sides'. What more does the international want to see before they act. Boycott apartheid Israel, boycott Israel.
Today it is Gaza, tomorrow it will be the West Bank, next it will be the Palestinian citizens of Israel."
"90 - 95% of deaths have been civilians."
Listen to the full audio: http:// www.ciibroadcasting.com/ 2014/07/30/ dr-haider-eid-i-dont-know-i f-my-family-and-friends-ar e-still-alive-or-not/
Picture from: http://www.brecorder.com/ images/2014/07/ israel-gaza-air-strike.jpg
..
They target the children ... to target children, women and the elderly shows you how cowardly this racist army is.
Not even the hey days of apartheid South Africa was it like this.
And the international community is 'blaming both sides'. What more does the international want to see before they act. Boycott apartheid Israel, boycott Israel.
Today it is Gaza, tomorrow it will be the West Bank, next it will be the Palestinian citizens of Israel."
"90 - 95% of deaths have been civilians."
Listen to the full audio: http://
Picture from: http://www.brecorder.com/
PM Israel Telah Minta Bantuan AS untuk Gencatan Senjata
30/07/2014
AFP
Washington - Pemerintah Israel melalui Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memintah bantuan ke Amerika Syarikat untuk mengusahakan gencatan senjata di Gaza. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar AS, John Kerry ketika berkunjung ke Israel.
"Tadi malam kami berbicara, dan perdana menteri berbicara kepada saya tentang idea dan kemungkinan gencatan senjata," kata Kerry seperti dilansir AFP, Selasa (29/7/2014).
"Ini bukan tentang saya, ini tentang Israel dan hak untuk membela diri," ujar Kerry setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Ukraine Pavlo Klimkin.
Menurut Kerry, pihaknya sangat hati-hati untuk menemukan solusi atas serangan tentera di jalur Gaza. Hal ini, bagi Kerry, sangat penting untuk mengurangi korban penduduk awam.
"Kami bekerja sangat hati-hati dengan teman-teman Israel kita, agar dapat menemukan cara untuk mengurangi korban penduduk awam. Kedua belah pihak mengalami kesukaran menemukan solusi ke depan," ujar Kerry.
Sementara itu, Israel semakin gencar melakukan serangan ke Gaza di hari ke-22 invasi tentera tersebut. Korban sudah mencapai lebih 1,000 orang, dan sebahagian besar adalah wanita serta kanak-kanak yang tinggal di Gaza.
Beberapa kali gencatan senjata disepakati, namun tak berlangsung lama. Hingga saat ini, pejuang Hamas menolak gencatan senjata kembali dengan Israel.
"Hal ini lebih tepat untuk mencuba menyelesaikan masalah mendasar di meja perundingan, daripada melanjutkan perang kekerasan, yang akan jauh lebih sulit untuk dipulihkan kembali," kata Kerry. detikNews
"Tadi malam kami berbicara, dan perdana menteri berbicara kepada saya tentang idea dan kemungkinan gencatan senjata," kata Kerry seperti dilansir AFP, Selasa (29/7/2014).
"Ini bukan tentang saya, ini tentang Israel dan hak untuk membela diri," ujar Kerry setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Ukraine Pavlo Klimkin.
Menurut Kerry, pihaknya sangat hati-hati untuk menemukan solusi atas serangan tentera di jalur Gaza. Hal ini, bagi Kerry, sangat penting untuk mengurangi korban penduduk awam.
"Kami bekerja sangat hati-hati dengan teman-teman Israel kita, agar dapat menemukan cara untuk mengurangi korban penduduk awam. Kedua belah pihak mengalami kesukaran menemukan solusi ke depan," ujar Kerry.
Sementara itu, Israel semakin gencar melakukan serangan ke Gaza di hari ke-22 invasi tentera tersebut. Korban sudah mencapai lebih 1,000 orang, dan sebahagian besar adalah wanita serta kanak-kanak yang tinggal di Gaza.
Beberapa kali gencatan senjata disepakati, namun tak berlangsung lama. Hingga saat ini, pejuang Hamas menolak gencatan senjata kembali dengan Israel.
"Hal ini lebih tepat untuk mencuba menyelesaikan masalah mendasar di meja perundingan, daripada melanjutkan perang kekerasan, yang akan jauh lebih sulit untuk dipulihkan kembali," kata Kerry. detikNews
32 Terbunuh, Serangan Israel pada Rabu Fajar ke atas Gaza
Rabu, 30 Julai 2014
BBC INDONESIA/AFP Dahsyatnya kerosakan di Gaza, semakin nyata terlihat pada masa gencatan senjata.
GAZA CITY, Serangan Israel pada Rabu (30/7/2014) dini hari membunuh 32 warga Palestin di Gaza, termasuk 20 orang di sebuah sekolah yang dikelola PBB, kata petugas perubatan, sketika konflik antara Israel dan Hamas telah memasuki hari ke-23.
Satu serangan tak lama setelah pukul 05.30 waktu setempat (atau pukul 09.30 WIB) telah membunuh 20 orang di sebuah sekolah PBB yang digunakan sebagai tempat penampungan buat mereka yang kehilangan tempat tinggal akibat perang itu, kata para petugas mperubatan. Namun, mereka tidak memberikan perincian tentang korban.
Seorang pegawai PBB membenarkan pengeboman itu. Pegawai itu mengatakan, serangan tersebut menghantam kamar mandi dan dua ruang kelas di lokasi di kem pengungsi Jabalia. Namun menurut dia, korban maut antara 13 dan 15 orang.
Sebuah serangan sebelumnya di Jalur Gaza utara telah menyebabkan kematian seorang gadis cacat berusia 11 tahun, kata jurucakap pelayanan darurat Ashraf al-Qudra. Serangan berikutnya di Gaza tengah menewaskan seorang gadis berusia 16 tahun. Sebuah serangan lain tak lama kemudian di kota Khan Yunis di selatan Gaza menewaskan sembilan orang yang merupakan anggota sebuah keluarga, kata Qudra. Di antara 9 orang itu termasuk satu anak yang tidak boleh segera diidentifikasi. Seorang lelaki separuh umur paruh juga terbunuh di kota Rafah.
Serangkaian kematian tersebut membuat jumlah korban maut warga Palestin dalam operasi militer Israel untuk menghentikan serangan roket militan Hamas telah mencapai setidaknya 1.262 orang, setidaknya menurut data milik Qudra.
Sementara itu, di pihak Israel, tembakan kaum militan, serta serangan roket lintas perbatasan, telah menewaskan 53 tentera Israel serta tiga orang warga sipil.KOMPAS.COM
Satu serangan tak lama setelah pukul 05.30 waktu setempat (atau pukul 09.30 WIB) telah membunuh 20 orang di sebuah sekolah PBB yang digunakan sebagai tempat penampungan buat mereka yang kehilangan tempat tinggal akibat perang itu, kata para petugas mperubatan. Namun, mereka tidak memberikan perincian tentang korban.
Seorang pegawai PBB membenarkan pengeboman itu. Pegawai itu mengatakan, serangan tersebut menghantam kamar mandi dan dua ruang kelas di lokasi di kem pengungsi Jabalia. Namun menurut dia, korban maut antara 13 dan 15 orang.
Sebuah serangan sebelumnya di Jalur Gaza utara telah menyebabkan kematian seorang gadis cacat berusia 11 tahun, kata jurucakap pelayanan darurat Ashraf al-Qudra. Serangan berikutnya di Gaza tengah menewaskan seorang gadis berusia 16 tahun. Sebuah serangan lain tak lama kemudian di kota Khan Yunis di selatan Gaza menewaskan sembilan orang yang merupakan anggota sebuah keluarga, kata Qudra. Di antara 9 orang itu termasuk satu anak yang tidak boleh segera diidentifikasi. Seorang lelaki separuh umur paruh juga terbunuh di kota Rafah.
Serangkaian kematian tersebut membuat jumlah korban maut warga Palestin dalam operasi militer Israel untuk menghentikan serangan roket militan Hamas telah mencapai setidaknya 1.262 orang, setidaknya menurut data milik Qudra.
Sementara itu, di pihak Israel, tembakan kaum militan, serta serangan roket lintas perbatasan, telah menewaskan 53 tentera Israel serta tiga orang warga sipil.KOMPAS.COM
Editor | : Egidius Patnistik |
Sumber | : AFP |
palestin
Israel killed 1267 Palestinians. 1-2-6-7. Many were sleeping, others eating, some were playing on swings and others were praying #Gaza#GazaUnderAttack
palestin
Official warns of a disastrous ripple effect across the strip after "Israel Strikes Fuel Tanks at Gaza Power Plant" http://t.co/EuLlrBAjnG #warcrimes
Terkini: Angka korban Palestin kini 1,245
2014/07/30
GAZA: Israel melepaskan tembakan menggunakan kereta kebal dan serangan udara menyebabkan sekurang-kurangnya 43 rakyat Palestin di Semenanjung Gaza awal hari ini ketika rejim Yahudi menyasarkan pejuang Islam di berpuluh lokasi seluruh kawasan pantai.
Sehubungan itu, perunding Mesir sedang menyediakan cadangan gencatan senjata baharu.
Jurucakap Kementerian Kesihatan, Ashraf Al-Qidra berkata, kereta kebal Israel dan serangan udara ke atas kediaman dan sekolah di Jebalya di utara Gaza menyebabkan sekurang-kurangnya 43 orang terkorban dan ramai yang lain mengalami kecederaan termasuk 20 yang berlindung di sekolah Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (PBB).
Di antara yang terkorban ialah seorang ahli paramedik dan seorang bayi.
Selain itu, lapan orang termasuk lima sekeluarga terkorban di Jebalya akibat serangan lain. - Reuters
Perang hari ke-24
Gambar seorang bayi antara yang menjadi mangsa serangan bom ke atas Sekolah Abu Hussein. Bayi telah tiba ke Hospital As-Shifa'.
Perlu diketahui bahawa Sekolah Abu Hussein adalah Sekolah yang menempatkan beratus buah keluarga pelarian akibat perang kali ini.
Angka korban yang disahkan setakat ini dari Sekolah milik UNWR itu sahaja mencecah 20 orang.
palestin
The only power plant in #Gaza has been bombed last night and still on fire till now. Energy Authority says: for more than a year, #Gaza will be without electricity. #GenocideInGaza #GazaUnderAttack #PrayForGaza |
palestin
A total of 4,987 homes have been completely destroyed by Israeli shelling and airstrikes in the last 22 days. 26,270 homes, meanwhile, have been partially destroyed, of which 4,136 are no longer suitable for habitation. Read more here:http://www.maannews.net/eng/ViewDetails.aspx?ID=716832 |
Bedilan roket ragut dua nyawa di Gaza
30 Julai 2014
GAZA CITY - PALESTIN. Bedilan roket Israel awal pagi tadi menyebabkan dua kanak-kanak Palestin terkorban ketika konflik Gaza memasuki hari ke-23 hari ini.
Menurut jurucakap perkhidmatan kecemasan, Ashraf al-Qudra, serangan di utara Gaza itu menyebabkan seorang kanak-kanak kurang upaya berusia 11 tahun terkorban.
Manakala bedilan berikutnya berlaku di kawasan pantai mengakibatkan remaja perempuan berusia 16 tahun maut, lapor AFP.
Ekoran serangan itu, angka korban rakyat Palestin kini mencapai kira-kira 1,232 orang.
Sementara itu, setakat ini, 53 askar rejim dan tiga orang awam Israel dilaporkan mati dalam serangan balas termasukan roket dari pejuang Islam.
Rumah pemimpin Hamas dibom
Warga Palestin berjalan dekat runtuhan rumah pemimpin kanan Hamas Ismail Haniyeh yang ranap akibat serangan Israel di Gaza semalam.
Kediaman Ismail Haniyeh ranap dibedil peluru berpandu Israel
Bandaraya Gaza: Serangan bertubi-tubi pesawat tentera Israel meranapkan rumah pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Gaza semalam selain merosakkan pejabat stesen televisyen satelit Hamas Al-Aqsa, memusnahkan masjid dan beberapa pejabat kerajaan.
Serangan itu dilakukan ketika umat Islam di seluruh dunia menyambut perayaan Aidilfitri, selepas sebulan berpuasa pada Ramadan. Sekurang-kurangnya 100 terkorban pada hari pertama sambutan Aidilfitri di Gaza, semalam.
Pegawai di Kementerian Kesihatan Hamas Ashraf al-Kidra berkata, lebih 1,156 warga Palestin terbunuh dan lebih 6,500 cedera sejak 8 Julai lalu, Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (PBB) berkata 75 peratus yang terbunuh adalah penduduk awam.
Kediaman Ismail Haniyeh ranap dibedil peluru berpandu Israel
Bandaraya Gaza: Serangan bertubi-tubi pesawat tentera Israel meranapkan rumah pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Gaza semalam selain merosakkan pejabat stesen televisyen satelit Hamas Al-Aqsa, memusnahkan masjid dan beberapa pejabat kerajaan.
Serangan itu dilakukan ketika umat Islam di seluruh dunia menyambut perayaan Aidilfitri, selepas sebulan berpuasa pada Ramadan. Sekurang-kurangnya 100 terkorban pada hari pertama sambutan Aidilfitri di Gaza, semalam.
Pegawai di Kementerian Kesihatan Hamas Ashraf al-Kidra berkata, lebih 1,156 warga Palestin terbunuh dan lebih 6,500 cedera sejak 8 Julai lalu, Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (PBB) berkata 75 peratus yang terbunuh adalah penduduk awam.
Israel bedil Gaza ketika umat Islam beraya
GAZA - Tentera Israel berterusan membedil beberapa sasaran di Genting Gaza semasa umat Islam di seluruh dunia masih meraikan Aidilfitri semalam.
Terdahulu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berkata, Israel perlu berperang untuk tempoh yang panjang di Gaza sekali gus memusnahkan harapan untuk menamatkan pertempuran yang berlanjutan sejak 22 hari lalu.
"Kami tidak akan menamatkan misi ini (menyerang Gaza), kami tidak akan berhenti selagi tidak memusnahkan semua terowong Hamas yang dibina untuk menghapuskan rakyat kami dan membunuh anak-anak kami," katanya dalam satu ucapan yang disiarkan stesen televisyen Israel.
Sebuah pesawat Israel membedil peluru berpandu yang mengenai rumah bekas pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh menjelang subuh semalam.
Serangan itu menyebabkan kediaman Haniyeh rosak teruk tetapi tiada kematian dilaporkan.
Namun, pada hari yang sama sebanyak 11 penduduk Palestin terbunuh dalam serangan ke atas sebuah rumah di kem pelarian Bureij di Bandar Gaza.
Tentera Zionis turut menyerang kem pelarian Nusseirat yang terletak di tengah Genting Gaza semalam.
Sumber perubatan memberitahu, menjelang hari raya kedua semalam sebanyak 24 orang di Gaza terbunuh akibat bedilan tentera rejim Zionis termasuk sembilan wanita dan empat kanak-kanak.
"Tiba-tiba kami dihujani peluru berpandu," kata penduduk Gaza, Mohamed al-Dalo.
Menurut Hamas pula, beberapa lokasi penyiarannya termasuk stesen televisyen Al-Aqsa dan Radio Al-Aqsa turut menjadi sasaran siri serangan Israel itu.
Rejim Zionis mula membedil Gaza pada 8 Julai lalu dengan tujuan menamatkan serangan roket Hamas dan sekutu-sekutunya.
Pada hari sama sejumlah roket yang dilancarkan dari Gaza mengenai sasaran di selatan dan tengah Israel termasuk sekitar bandar raya Tel Aviv.
Namun, tiada kematian atau kecederaan dilaporkan dalam serangan tersebut.
Sementara itu, agensi utama Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu di Gaza, UNRWA melaporkan bahawa lebih 167,000 penduduk Palestin bertindak mencari perlindungan di beberapa buah sekolah dan bangunan selepas rejim Zionis Israel mengarahkan mereka meninggalkan kediaman masing-masing menjelang satu operasi ketenteraan.
"Ancaman Israel ini tidak akan dapat menakutkan Hamas atau bangsa Palestin. Israel akan mendapat balasan kerana melakukan pembunuhan beramai-ramai terhadap kanak-kanak dan orang awam," kata jurucakap Hamas, SamiAbu Zuhri ketika mengulas ancaman Yahudi itu. - Reuters
Artikel Penuh: http://www.kosmo.com.my/kosmo/content.asp?y=2014&dt=0730&pub=Kosmo&sec=Dunia&pg=du_02.htm#ixzz38u6aFxFS
Hakcipta terpelihara
Zionis belum puas ganyang Gaza
Gaza City: Wilayah Gaza mengalami satu daripada malam paling menggetarkan sejak serangan rejim Zionis Israel bermula tiga minggu lalu apabila ia dihujani bom sejurus selepas perdana menterinya membayangkan konflik itu bakal berpanjangan.
Satu-satunya stesen janakuasa yang ada di Gaza juga rosak teruk semalam apabila tentera Israel melakukan 60 serangan udara menyasarkan tapak yang ada kaitan dengan kumpulan Hamas.
Suasana malam di Gaza juga terus diterangi nyalaan suar ketika tentera Zionis melancarkan serangan dari udara, laut dan darat.
Ketika pagi menjelma kepulan asap hitam jelas dilihat di sekitar Gaza City.
Sekurang-kurangnya 60 orang maut di Gaza, termasuk kemungkinan ada antaranya adalah kakitangan Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu.
Sekurang-kurangnya 60 orang maut di Gaza, termasuk kemungkinan ada antaranya adalah kakitangan Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu.
LELAKI ini mencium dahi seorang daripada lapan anaknya yang maut dalam serangan malam kelmarin di rumah mayat Hospital Shifa.
Jurucakap tentera Israel berkata, apa yang berlaku semalam membayangkan “peningkatan tekanan secara berperingkat” ke atas Hamas.
Kelmarin sebuah taman awam sebuah kem pelarian dan klinik pesakit luar Hospital Shifa menjadi sasaran bom Israel, menyebabkan kematian seramai 46 orang.
Di taman itu saja sekurang-kurangnya 10 maut dengan 9 daripadanya kanak-kanak yang sedang bermain buaian di kem pelarian Shati di pinggir Gaza City.
Serangan itu berlaku hanya beberapa minit selepas klinik pesakit luar Hospital Shifa digegarkan dengan letupan bom dan mencederakan beberapa orang.
Kru kamera dilarang merakamkan kesan serangan itu.
Pegawai polis Gaza berkata, serangan itu dilakukan tentera Zionis Israel namun Tel Aviv menafikannya, malah menuding jari kepada “pengganas.” Setiausaha Agung PBB menyatakan kebimbangannya terhadap laporan tentera Israel menggugurkan risalah untuk memberi amaran kepada penduduk utara Gaza supaya berpindah ke lokasi lain.
“Agensi PBB tidak mempunyai sumber membantu kebanjiran penduduk Gaza yang berpindah dari kawasan berkenaan,” katanya.
Pegawai kerajaan berkata sekurang-kurangnya 1,115 orang - kebanyakannya orang awam - terbunuh sejak konflik terbaru Hamas - Israel bermula pada 8 Julai lalu.
“Agensi PBB tidak mempunyai sumber membantu kebanjiran penduduk Gaza yang berpindah dari kawasan berkenaan,” katanya.
Pegawai kerajaan berkata sekurang-kurangnya 1,115 orang - kebanyakannya orang awam - terbunuh sejak konflik terbaru Hamas - Israel bermula pada 8 Julai lalu.
Di pihak Israel pula seramai 53 tentera Zionis dan tiga orang, termasuk satu warga Thailand, awam maut.
Jurucakap agensi bantuan PBB Chris Gunness berkata sejumlah petugas kemanusiaan di Gaza maut.
Ketika ini PBB mengendalikan 82 pusat perlindungan yang menempatkan 182,,604 penduduk Palestin di Gaza.
Sementara itu sebuah rumah yang pernah didiami Perdana Menteri Ismail Haniyeh ranap terkena bom semalam.
Namun Ismail berkata, runtuhan itu tidak akan mematahkan semangat pejuang Hamas untuk terus melancarkan penentangan bagi membebaskan Palestin.
Selain rumah Ismail, sembilan bangunan, tiga masjid dan empat kilang musnah disasar Israel.
Turut dibom, stesen televisyen dan radio Hamas serta bangunan kerajaan.
Kementerian Kesihatan Hamas pula berkata, tujuh keluarga “lenyap” dalam serangan semalaman kelmarin.- Agensi
Artikel ini disiarkan pada : 2014/07/30Sementara itu sebuah rumah yang pernah didiami Perdana Menteri Ismail Haniyeh ranap terkena bom semalam.
Namun Ismail berkata, runtuhan itu tidak akan mematahkan semangat pejuang Hamas untuk terus melancarkan penentangan bagi membebaskan Palestin.
Selain rumah Ismail, sembilan bangunan, tiga masjid dan empat kilang musnah disasar Israel.
Turut dibom, stesen televisyen dan radio Hamas serta bangunan kerajaan.
Kementerian Kesihatan Hamas pula berkata, tujuh keluarga “lenyap” dalam serangan semalaman kelmarin.- Agensi
Media Israel kritik John Kerry
WASHINGTON 29 Julai - Hubungan Amerika Syarikat (AS) dan Israel mula goyah apabila Washington terpaksa mempertahankan kenyataan Setiausaha Negara AS, John Kerry berhubung operasi ketenteraan ganas tentera rejim di Genting Gaza, yang mengundang kritikan hebat daripada media rejim Zionis.
Kemelut antara dua sekutu rapat itu tercetus selepas kegagalan Kerry membantu persetujuan gencatan senjata antara pergerakan Hamas dan Israel, selain beliau menyifatkan tindakan rejim Zionis di Gaza sebagai 'operasi neraka kecil' ketika ditemubual dalam rangkaian berita Fox News awal bulan ini.
Media Israel mengkritik keras idea Kerry selepas maklumat usul perjanjian gencatan senjata itu bocor ke pengetahuan pihak media bahawa beliau mahu operasi ketenteraan untuk memusnahkan terowong Hamas dihentikan bagi membuka jalan rundingan antara rejim Zionis dan Hamas.
Malah media Israel menuduh Kerry sebagai pengkhianat apabila meletakkan tajuk besar, John Kerry: The Betrayal (John Kerry: Si Pengkhianat) dalam satu ruangan pendapat akhbar Times of Israel sambil menyifatkan campur tangan beliau dalam konflik di Gaza memberi kekuatan kepada Hamas untuk memusnahkan Israel.
Jurucakap Jabatan Negara AS, Jen Psaki bagaimanapun menolak kritikan Israel dengan menyifatkan alasan Kerry terlibat dalam konflik di rantau Asia Barat itu bertujuan untuk menghentikan serangan roket Hamas dari Gaza.
Jelasnya, Kerry masih merupakan sekutu rapat Israel dan kritikan media terhadap beliau bukan cara dua sekutu rapat saling berhubung.
"Saya tidak mahu mengulas motif kebocoran maklumat usul perjanjian itu, tetapi mereka (Israel) perlu menyokong usaha berkenaan dan tidak patut mengecam atau menyerang pihak yang memainkan peranan penting untuk menjayakan perjanjian tersebut," katanya.
Di White House, Timbalan Penasihat Keselamatan Negara, Tony Blinken berkata, usul gencatan senjata tersebut bukan idea AS tetapi draf awal yang dibuat oleh kerajaan Mesir bagi mendapatkan maklum balas daripada Israel. - REUTERS
Artikel Penuh: http://www.utusan.com.my/utusan/Luar_Negara/20140730/lu_03/Media-Israel-kritik-John-Kerry#ixzz38tjQY4Qx
© Utusan Melayu (M) Bhd
Syawal berdarah di bumi Gaza
GAZA CITY 29 Julai - Bumi Gaza terus bermandikan darah pada 1 Syawal apabila kira-kira 100 lagi terbunuh hari ini, kematian tertinggi dalam tempoh 23 hari serangan Israel.
Israel turut membedil rumah pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, namun beliau dilaporkan terselamat dan kediamannya di kem pelarian Shati, ranap sama sekali.
Anak lelakinya, Abed Salam dalam kenyataannya berkata, rumah bapanya diserang sebanyak dua kali dan tiada kecederaan dilaporkan dalam serangan terbabit.
Sumber perubatan Palestin melaporkan, tentera rejim Zionis semakin melampaui batas kemanusiaan apabila menjadikan kem pelarian dan hospital awam di Shati sebagai sasaran serangan udara.
Kebanyakan yang maut ialah kanak-kanak termasuk lapan yang terkorban ketika sedang bermain di taman permainan di kem pelarian itu.
Penghuni kem itu berkata, pesawat F-16 milik tentera Israel membedil kawasan terbabit yang terletak di tepi pantai utara Genting Gaza sehingga menyebabkan dua lagi penduduk Palestin maut, menjadikan angka korban meningkat kepada 100 orang sepanjang hari ini.
Jumlah kematian akibat operasi ketenteraan Israel ke atas Gaza yang masuk hari ke-23 hari ini, bertambah kepada 1,116 orang dan lebih 6,000 lagi cedera.
Satu serangan kereta kebal Israel hari ini mengakibatkan sebuah loji janakuasa elektrik di Genting Gaza meletup, mengakibatkan gangguan elektrik ke seluruh wilayah berkenaan.
Sebanyak 10 tentera Israel turut maut dalam pertempuran dengan seorang anggota komando pergerakan Hamas di Nazal Oz dekat sempadan Gaza. - AFP/AP
Artikel Penuh: http://www.utusan.com.my/utusan/Luar_Negara/20140730/lu_01/Syawal-berdarah-di-bumi-Gaza#ixzz38ti6i8p2
© Utusan Melayu (M) Bhd
Subscribe to:
Posts (Atom)