Rabu, 30 Julai 2014
Dahsyatnya kerosakan di Gaza, semakin nyata terlihat pada masa gencatan senjata.
GAZA CITY, Serangan Israel pada Rabu (30/7/2014) dini hari membunuh 32 warga Palestin di Gaza, termasuk 20 orang di sebuah sekolah yang dikelola PBB, kata petugas perubatan, sketika konflik antara Israel dan Hamas telah memasuki hari ke-23.
Satu serangan tak lama setelah pukul 05.30 waktu setempat (atau pukul 09.30 WIB) telah membunuh 20 orang di sebuah sekolah PBB yang digunakan sebagai tempat penampungan buat mereka yang kehilangan tempat tinggal akibat perang itu, kata para petugas mperubatan. Namun, mereka tidak memberikan perincian tentang korban.
Seorang pegawai PBB membenarkan pengeboman itu. Pegawai itu mengatakan, serangan tersebut menghantam kamar mandi dan dua ruang kelas di lokasi di kem pengungsi Jabalia. Namun menurut dia, korban maut antara 13 dan 15 orang.
Sebuah serangan sebelumnya di Jalur Gaza utara telah menyebabkan kematian seorang gadis cacat berusia 11 tahun, kata jurucakap pelayanan darurat Ashraf al-Qudra. Serangan berikutnya di Gaza tengah menewaskan seorang gadis berusia 16 tahun. Sebuah serangan lain tak lama kemudian di kota Khan Yunis di selatan Gaza menewaskan sembilan orang yang merupakan anggota sebuah keluarga, kata Qudra. Di antara 9 orang itu termasuk satu anak yang tidak boleh segera diidentifikasi. Seorang lelaki separuh umur paruh juga terbunuh di kota Rafah.
Serangkaian kematian tersebut membuat jumlah korban maut warga Palestin dalam operasi militer Israel untuk menghentikan serangan roket militan Hamas telah mencapai setidaknya 1.262 orang, setidaknya menurut data milik Qudra.
Sementara itu, di pihak Israel, tembakan kaum militan, serta serangan roket lintas perbatasan, telah menewaskan 53 tentera Israel serta tiga orang warga sipil.KOMPAS.COM
Satu serangan tak lama setelah pukul 05.30 waktu setempat (atau pukul 09.30 WIB) telah membunuh 20 orang di sebuah sekolah PBB yang digunakan sebagai tempat penampungan buat mereka yang kehilangan tempat tinggal akibat perang itu, kata para petugas mperubatan. Namun, mereka tidak memberikan perincian tentang korban.
Seorang pegawai PBB membenarkan pengeboman itu. Pegawai itu mengatakan, serangan tersebut menghantam kamar mandi dan dua ruang kelas di lokasi di kem pengungsi Jabalia. Namun menurut dia, korban maut antara 13 dan 15 orang.
Sebuah serangan sebelumnya di Jalur Gaza utara telah menyebabkan kematian seorang gadis cacat berusia 11 tahun, kata jurucakap pelayanan darurat Ashraf al-Qudra. Serangan berikutnya di Gaza tengah menewaskan seorang gadis berusia 16 tahun. Sebuah serangan lain tak lama kemudian di kota Khan Yunis di selatan Gaza menewaskan sembilan orang yang merupakan anggota sebuah keluarga, kata Qudra. Di antara 9 orang itu termasuk satu anak yang tidak boleh segera diidentifikasi. Seorang lelaki separuh umur paruh juga terbunuh di kota Rafah.
Serangkaian kematian tersebut membuat jumlah korban maut warga Palestin dalam operasi militer Israel untuk menghentikan serangan roket militan Hamas telah mencapai setidaknya 1.262 orang, setidaknya menurut data milik Qudra.
Sementara itu, di pihak Israel, tembakan kaum militan, serta serangan roket lintas perbatasan, telah menewaskan 53 tentera Israel serta tiga orang warga sipil.KOMPAS.COM
Editor | : Egidius Patnistik |
Sumber | : AFP |
No comments:
Post a Comment