Sunday, 7 August 2016

ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR "Inilah Vidio Kejadian Aneh Misteri Tentara Allah Berwujud Malaikat di Gaza,,



Peristiwa Aneh Dan Misterius Sekitar Perang Gaza. Gaza, tersebut nama hamparan tanah yang luasnya tidak lebih dari 360 km persegi. Ada di Palestina Selatan, “potongan” itu “terjepit” diantara tanah yang dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir, dan laut Mediterania, dan dikepung dengan tembok di selama daratannya.

Peristiwa Aneh dan Misteri Tentara Allah Berwujud Malaikat di Gaza
Telah lama Israel “bern4f5u” kuasai lokasi ini. Tetapi, jangankan kuasai, untuk dapat masuk ke dalamnya saja Israel tidak dapat.

Telah banyak langkah yang mereka kerjakan untuk menundukkan kota kecil ini. Blokade rapat yang bikin rakyat Gaza kesusahan peroleh bahan makanan, obat-obatan, dan daya, sudah dikerjakan sejak 2006 sampai saat ini. Tetapi, masyarakat Gaza tetaplah bertahan, bahkan juga perlawanan Gaza atas penjajahan Zionis semakin menguat.

Pada akhirnya Israel melakukan serangan “habis-habisan” ke lokasi ini. Mereka”mengguyurkan” beberapa ratus ton bom dan mengerahkan semuanya kemampuan sampai pasukan cadangannya.

Namun, sekali lagi, negara yang termasuk mempunyai militer terkuat didunia ini mesti mundur dari Gaza.

Diatas kertas, kekuatan senjata AK 47, roket anti tank RPG, ranjau, dan sebagian jenis roket buatan lokal yang umum digunakan beberapa mujahidin Palestina, akan tidak dapat menghadapi

pasukan Israel yang di dukung tank Merkava yang dikenal paling hebat didunia. Terlebih hadapi pesawat tempur canggih F-16, heli tempur Apache, dan beberapa ribu ton “bom canggih” buatan Amerika Serikat.

Walau demikian disana ada “kekuatan lain” yang bikin beberapa mujahidin dapat bikin “kaum penjajah” itu hengkang dari Gaza dengan muka tertunduk, walaupun hanya dengan berbekal senjata-senjata “kuno”.

Tersebut pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang didapatkan pada beberapa pejuangnya yang patuh dan ikhlas. Cerita mengenai timbulnya “pasukan lain” yang turut bertempur bersama beberapa mujahidin, semerbak harum jasad beberapa syuhada, dan sebagian momen “aneh” yang lain sepanjang pertempuran, sudah mengedar di kelompok orang-orang Gaza, ditulis beberapa jurnahs, bahkan juga ditayangkan beberapa khatib Palestina di khutbah-khutbah Jumat mereka.

Wartawan kami, Thoriq, merangkum beberapa cerita “ajaib” itu dari berbagai sumber untuk beberapa pembaca yang budiman. Selamat ikuti. ***

Pasukan ‘Berseragam Putih’ di Gaza
Ada “pasukan lain” menolong beberapa mujahidin Palestina. Pasukan Israel sendiri mengaku ada pasukan berseragam putih itu.

Satu hari di penghujung Januari 2009, satu rumah punya keluarga Dardunah yang ada diantara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekumpulan pasukan Israel.

Semua anggota keluarga diperintahkan duduk di satu ruang. Satu diantara anak lelaki diinterogasi tentang tanda-tanda beberapa pejuang al-Qassam.

Waktu diinterogasi, seperti ditulis website Filisthin Al Aan, mengutip narasi seseorang mujahidin al-Qassam, lelaki itu menjawab dengan jujur kalau beberapa pejuang al-Qassam kenakan pakaian hitam-hitam. Walau demikian tentara itu jadi marah dan memukulnya sampai laki-laki malang itu pingsan.

Sepanjang tiga hari berturut-turut, setiap di tanya, lelaki itu menjawab kalau beberapa pejuang al-Qassam berseragam hitam. Pada akhirnya, tentara itu naik pitam serta menyampaikan dengan keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih! ”

Cerita lain yang di sampaikan masyarakat Palestina di website punya Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga mengatakan ada “pasukan lain” yang tidak di kenal. Awalannya, satu ambulan dihentikan oleh sekumpulan pasukan Israel. Sopirnya di tanya apakah dia datang dari grup Hamas atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, “Saya bukanlah kelompok mana-mana. Saya hanya sopir ambulan. ”

Walau demikian tentara Israel itu masihlah bertanya, “Pasukan yang kenakan pakaian putih-putih dibelakangmu tadi, masuk kelompok mana? ” Si sopir juga kebingungan, karena ia tidak lihat seseorangpun yang ada di belakangnya. “Saya tidak tahu, ” jawaban hanya satu yang ia miliki.

Suara Tidak Bersumber
Ada lagi cerita karamah mujahidin yang kesempatan ini dijelaskan oleh khatib masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang sudah disiarkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di website Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan (Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).

Sang khatib menceritakan, seseorang pejuang sudah menanam satu ranjau yang sudah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan itu.

“Saya sudah menanam satu ranjau. Saya lalu lihat satu helikopter menurunkan beberapa besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau, ” kata pejuang tadi.

Pada akhirnya, sang pejuang mengambil keputusan untuk kembali pada markas karena menduga ranjau itu akan tidak bekerja maksimal. Maklum, jumlah musuh sangat banyak.

Walau demikian, sebelumnya beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah ditempat jadi Allah menguatkanmu. ” Perkataan itu ia dengar berkali-kali sejumlah tiga kali.

“Saya mencari seputar untuk tahu siapa yang menyampaikan hal semacam itu kapada saya. Walau demikian saya jadi terkejut, karena tidak ada seseorang juga yang bersama saya, ” ucap mujahidin itu, seperti ditirukan sang khatib.

Pada akhirnya sang mujahid mengambil keputusan untuk tetaplah ada di lokasi. Saat satu tank melalui ranjau yang tertanam, sesualu yang “ajaib” berlangsung. Ranjau itu malah meledak sangat dahsyat. Tank yang ada di dekatnya langsung hancur. Banyak serdadu Israel meninggal saat itu juga. Beberapa dari mereka mesti diangkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dalam kondisi selamat, ” kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib.

Cerita yang di sampaikan oleh seseorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam website alraesryoon. com, turut mendukung beberapa cerita terlebih dulu. Abu Mujahid, salah seseorang pejuang yang lakukan ribath (berjaga) menyampaikan, “Ketika saya mencermati gerakan tank-tank di perbatasan kota, dan tidak ada seseorang juga di sekitaran, walau demikian saya mendengar suara orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya berulang-kali berusaha untuk meyakinkan asal suara itu, pada akhirnya saya meyakinkan kalau suara itu tidak keluar terkecuali dari bebatuan dan pasir. ”

Cerita tentang “pasukan tidak dikenal” juga datang dari seseorang masyarakat tempat tinggal susun lokasi Tal Islam yang handak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel.

Di tangga rumah ia lihat sebagian pejuang menangis. “Kenapa kalian menangis? ” tanyanya. “Kami menangis bukanlah karena khawatir kondisi diri kami atau takut dari musuh. Kami menangis lantaran bukanlah kami yang bertempur. Disana ada kelompok lain yang bertempur memporak-porandakan musuh, dan kami tidak paham dari tempat mana mereka datang, ” jawabnya

Saksi Serdadu Israel
Cerita mengenai “serdadu berseragam putih” tidak cuma disibak oleh mujahidin Palestina atau warga Gaza. Sebagian personel pasukan Israel sendiri menyebutkan hal sama.

Website al-Qassam memberitakan kalau TV Chan*nel 10 milik Israel sudah menyiarkan seseorang anggota pasukan yang turut dan dalam pertempuran Gaza dan kembali dalam kondisi buta.

“Ketika saya ada di Gaza, seorang tentara kenakan pakaian putih mendatangi saya dan menaburkan pasir di mata saya, sampai waktu itu juga saya buta, ” kata anggota pasukan ini.

Ditempat lain ada serdadu Israel yang menyampaikan mereka pernah bertemu dengan “hantu”. Mereka tidak di ketahui dari tempat mana aslinya, kapan timbulnya, dan ke mana menghilangnya.

Masihlah dari Channel 10, seseorang Lentara Israel yang lain menyampaikan, “Kami bertemu dengan pasukan berbaju putih-putih dengan jenggot panjang. Kami tembak dengan senjata, walau demikian mereka tidak m4ti. ”

Cerita ini menggelitik banyak pirsawan. Mereka bertanya pada Channel 10, siapa sesungguhnya pasukan berseragam putih itu? ***

Sudah Meledak, Ranjau Masihlah Utuh
Di waktu beberapa mujahidin terjepit, hewan-hewan dan alam mendadak turut menolong, bahkan juga menjelma jadi suatu hal yang menakutkan.

Satu peristiwa “aneh” berlangsung di Gaza Selatan, tepatnya di daerah AI Maghraqah. Waktu itu beberapa mujahidin tengah menempatkan ranjau. Di waktu mengulur kabel, mendadak satu pesawat mata-mata Israel memergoki mereka. Bom juga langsung jatuh ke lokasi itu.

Untunglah beberapa mujahidin selamat. Namun, kabel pengubung ranjau dan penyebab yang tadi akan disambung jadi terputus. Tidak ada kesempatan lagi untuk menyambungnya, lantaran pesawat masihlah berputar-putar diatas.

Selang beberapa saat, sebagian tank Israel mendekati lokasi dimana ranjau-ranjau itu ditanam. Tidak sebatas melalui, tank-tank itu jadi berhenti tepat diatas peledak yang telah tidak berperan itu.

Apa daya, golongan Mujahidin tidak dapat berbuat apa-apa. Kabel ranjau terang tidak mungkin saja disambung, sesaat tank-tank Israel sudah berkumpul persis diatas ranjau.

Mereka terasa sangat sedih, bahkan juga ada yang menangis saat lihat pemandangan itu. Beberapa yang lain berdoa, “allahumma kama lam tumakkinna minhum, allahumma la tumakkin lahum, ” yang maknanya, “Ya Allah, seperti engkau tidak memberi peluang kami hadapi mereka, jadikanlah mereka juga tidak mempunyai kesempatan sama. ”

Mendadak, saat fajar tiba, terjadi keajaiban. Terdengar ledakan dahsyat persis di lokasi penanaman ranjau yang semula tidak berfungsi.

Sesudah Tentara Israel pergi dengan membawa kerugian akibat ledakan lersebut, beberapa mujahidin segera melihal lokasi ledakan. Sungguh aneh, nyatanya semua ranjau yang sudah mereka tanam itu masihlah utuh. Dari tempat mana datangnva ledakan? Wallahu a’lam.

Masihlah dari lokasi Al Maghraqah. Waktu pasukan Israel menembakkan artileri ke satu diantara rumah, sampai tempat tinggal itu terbakar dan api menyebar ke rumah sampingnya, beberapa mujahidin dihinggapi rasa cemas bila api itu makin tidak terkendali.

Seseorang dari mujahidin itu lalu berdoa, ”Wahai Dzat yang mengubah api jadi dingin dan tidak membahayakan untuk Ibrahim, padamkanlah api itu dengan kekuatan-Mu. ” 

Jadi, tidak lebih dari 
tiga menit, api juga padam. Para niujahidin menangis terharu karena
mereka terasa Allah Subhanuhu wa Ta’ala (SWT) sudah berikan pertolongan dengan terkabulnya doa mereka dengan segera.

Merpati dan 4nj!ng 
Seseorang mujahid Palestina menjelaskan cerita “aneh” yang lain pada website Filithin AlAan. Waktu bertugas di lokasi Jabal Ar Rais, sang mujahid lihat seekor merpati terbang dengan suara melengking, yang melintas sebelumnya rudal-rudal Israel berjatuhan di lokasi itu. 

Beberapa mujahidin yang juga lihat merpati itu langsung menangkap ada isyarat yang menginginkan di sampaikan sang merpati. 

Demikian merpati itu melintas, beberapa mujahidin segera berlindung ditempat persembunyian mereka. Nyatanya sangkaan mereka benar. Selang beberapa saat lalu bom-bom Israel datang menghujan. Beberapa mujahidin itu juga selamat. 

Adalagi cerita “keajaiban” tentang seekor 4nj!ng, seperti dikabarkan website Filithin Al Aan. Satu hari, ketika beberapa kumpulan mujahidin Al Qassam lakukan ribath di front pada tengah malam, mendadak nampak seekor 4nj!ng militer Israel jenis doberman. 4nj!ng itu nampaknya memanglah dilatih spesial untuk menolong pasukan Israel temukan tempat penyimpanan senjata serta persembunyian beberapa mujahidin. 

4nj!ng besar ini mendekat dengan memperlihatkan sikap tidak bersahabat. Salah seseorang mujahidin lalu mendekati 4nj!ng itu serta berkata padanya, “Kami yaitu beberapa mujahidin di jalan Allah dan kami diperintahkan untuk tetaplah ada ditempat ini. Karenanya, menjauhlah dari kami, dan janganlah menyebabkan permasalahan buat kami. ” 

Kemudian, si 4nj!ng duduk dengan dua tangannya dijulurkan ke depan serta diam. Pada akhirnya, seseorang mujahidin yang lain mendekatinya dan memberikannya sebagian korma. Dengan tenang 4nj!ng itu mengonsumsi korma itu, lalu beranjak pergi. 

Kabut juga Turut Membantu 
Ada juga cerita menarik yang di sampaikan oleh komandan lapangan Al Qassam di kamp pengungsian Nashirat, segera sesudah selesai shalat dhuhur di masjid Al Qassam. 

Waktu itu sekumpulan mujahidin yang lakukan ribath di Tal Ajul terkepung oleh tank-tank Israel dan pasukan khusus mereka. Dari atas, pesawat mata-mata selalu mengawasi. 

Di waktu posisi beberapa mujahidin terjepit, kabut tebal mendadak turun pada malam itu. Kabut itu capek menutupi pandangan mata tentara Israel dan menolong pasukan mujahidin keluar dari kepungan. 

Masalah sama dikisahkan oleh Abu Ubaidah. satu diantara pemimpin lapangan Al Qassam, seperti ditulis website almesryoon. com. la menceritakan bagaimana kabut tebal mendadak turun dan membatu beberapa mujahidin untuk lakukan serangan. 

Awalannya, pasukan mujahiddin tengah menanti saat yang pas untuk mendekati tank-tank tentara Israel manfaat meledakkannya. “Tak lupa kami berdoa pada Allah supaya dimudahkan untuk lakukan serangan ini, ” kata Abu Ubaidah. 

Mendadak turunlah kabut tebal ditempat itu. Pasukan mujahidin selekasnya bergerak menyelusup diantara tank-tank, menanam ranjau-ranjau di dekatnya, dan selekasnya meninggalkan lokasi tanpa ada di ketahui pesawat mata-mata yang penuhi langit Gaza, atau oleh pasukan infantri Israel yang ada di sekitaran kendaraan militer itu. Lima tentara Israel tewas ditempat serta beberapa puluh yang lain luka-luka sesudah ranjau-ranjau itu meledak. 

Selamat dengan al-Qur’an 
Cerita ini berawal saat salah seseorang pejuang yang menanggung derita luka masuk rumah sakit As Syifa’. Seseorang dokter yang memeriksanya kaget saat mengelahui ada sepotong proyektil peluru bersarang di saku pejuang itu. 

Yang bikin ia begitu kaget yaitu timah panas itu tidak berhasil menembus jantung sang pejuang karena terhambat oleh satu buku doa dan mushaf al-Qur’an yang selalu ada di saku sang pejuang. 

Buku kumpulun doa itu berlobang, tetapi cuma sampul muka mushaf itu saja yang rusak, sedang proyektil sendiri memiliki bentuk sudah “berantakan”. 

Cerita ini disaksikan sendiri oleh Dr Hisam Az Zaghah, dan diceritakannya waktu Festival Ikatan Dokter Yordan seperti ditulis website partai Al Ikhwan Al Muslimun. 

Dr Hisam juga memerlihatkan bukti berbentuk satu proyektil peluru, mushaf Al Qur’an, dan buku himpunan doa-doa berjudul Hishnul Muslim yang menahan peluru itu. 

Abu Ahid, imam Masjid AnNur di Hay As Syeikh Ridzwan, juga miliki cerita menarik. Terlebih dulu, Israel sudah menembakkan 3 rudalnya ke masjid itu sampai tidak tersisa terkecuali cuma puing-puing bangunan. “Akan namun mushaf-mushaf Al Quran tetaplah ada di tampatnya dan tidak tersentuh apa-apa, ” ucapnya seraya tidak henti bertasbih. 

“Kami jumpai sebagian mushaf yang terbuka tepat di ayat-ayat yang menyampaikan kabar mengenai kemenangan dan kesabaran, seperti firman Allah, ‘Dan Kami pastinya akan menguji anda dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah berita senang pada beberapa orang yang sabar, yakni beberapa orang yang jika ditimpa musibah mereka berkata, sebenarnya kami punya Allah serta kepada-Nyalah kami kembali, ” (Al-Baqarah 2 : 155-156), ” terang Abu Ahid seperti diambil Islam On-line. *** 

Harum Jasad Beberapa Syuhada 
Abdullah As Shani yaitu anggota kesatuan sniper (penembak tepat) al-Qassam sebagai tujuan rudal pesawat F-16 Israel saat tengah ada di pos keamanan di Nashirat, Gaza. 

Jasad komandan lapangan al-Qassam dan pengawal spesial beberapa tokoh Hamas ini hilang” sesudah terserang rudal. Sepanjang dua hari jasad itu di cari, nyatanya telah hancur tidak tersisa terkecuali serpihan kepala serta dagunya. Serpihan-serpihan badan itu lalu dihimpun serta dibawa pulang ke rumah oleh keluarganya untuk dimakamkan. 

Sebelumnya dikebumikan, seperti dirilis website syiria-aleppo. com, serpihan jasad itu pernah disemayamkan di satu ruang dirumah keluarganya. Sebagian lama lalu, mendadak muncul bau harum misk dari ruang penyimpanan serpihan tubuh tadi. 

Keluarga Abdullah As Shani’ terkejut lalu memberitahukan pada beberapa orang yang mengetahui sang pejuang yang mempunyai kuniyah (julukan) Abu Hamzah ini.

Lalu, beberapa puluh orang ramai-ramai mendatangi tempat tinggal itu untuk menc!um bau harum yang berasal dari serpihan-serpihan badan yang diletakkan dalam satu kantong plastik. 

Bahkan juga, menurut pihak keluarga, 20 hari sesudah meninggal dunianya pria yang tidak sukai memperlihatkan amalan-amalannya ini, bau harum itu kembali semerbak penuhi rungan yang sama. 

Cerita yang sama berlangsung juga pada jenazah Musa Hasan Abu Nar, mujahid Al Qassam yang juga syahid karena serangan udara Israel di Nashiriyah. Dr Abdurrahman Al Jamal, penulis yang bermukim di Gaza, turut menc!um bau harum dari sepotong kain yang terserang darah Musa Hasan Abu Nar. Walaupun kain itu sudah dicuci beberapa kali, bau itu tetaplah semerbak. 

Ketua Partai Amal Mesir, Majdi Ahmad Husain, melihat sendiri harumnya jenazah beberapa syuhada. Sebagaunana ditulis website Al Quds Al Arabi, waktu masihlah ada di Gaza, ia mengemukakan, “Saya sudah mengunjungi beberapa besar kota dan desa-desa. Saya menginginkan lihat bangunan-bangunan yang hancur karena serangan Israel. Percayalah, kalau saya menc!um bau harumnya beberapa syuhada. ” 

Dua Minggu Meninggal dunia, Darah Tetaplah Mengalir 
Yasir Ali Ukasyah sengaja pergi ke Gaza dalam rangka berhimpun dengan sayap milisi pejuang Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam. Ia meninggalkan Mesir sesudah gerbang Rafah, yang menghubungkan Mesir-Gaza, terbuka sebagian bulan lalu. 

Terlebih dulu, pemuda yang suka menghafal al-Qur’an ini pernah ikuti wisuda huffadz (beberapa penghafal) al-Qur’an di Gaza dan berhimpun dengan beberapa mujahidin untuk peroleh pelatihan militer. Sebelumnya masuk Gaza, di pertemuan akhir dengan satu diantara sahabatnya di Rafah, ia memohon didoakan agar peroleh kesyahidan. 

Untung tidak bisa tidak diterima, malang tidak bisa dicapai, di bumi jihad Gaza, ia sudah peroleh apa yang ia cita-citakan. Yasir syahid dalam satu pertempuran dengan pasukan Israel di kamp pengungsian Jabaliya. 

Karena keadaan medan, jasadnya baru dapat dievakuasi sesudah dua minggu meninggal dunianya di medan pertempuran itu. 

Walaupun sudah dua minggu meninggal, beberapa pejuang yang turut dan lakukan evakuasi melihat kalau darah segar pemuda berusia 21 tahun itu masihlah mengalir dan fisiknya tidak rusak. Keadaannya mirip seperti orang yang tengah tertidur. 

Sebelumnya syahid, beberapa pejuang pernah tawarkan padanya untuk menikah dengan satu diantara gadis Palestina, tetapi ia menolak. “Saya meninggalkan keluarga dan tanah air karena hal yang semakin besar dari itu, ” jawabnya. 

Berita mengenai keadaan jenazah pemuda yang mempunyai kuniyah Abu Hamzah beredar di kelompok masyarakat Gaza. Beberapa khatib juga membuatnya sebagai bahan khutbah Jumat mereka atas tanda-tanda keajaiban perang Gaza. Cerita ini dapat dimuat oleh Arab Times (7/2/2009) 

Terbunuh 1. 000, Lahir 3. 000 
Hilang seribu, tumbuh tiga ribu. Kelihatannya, ungkapan ini cocok disematkan pada masyarakat Gaza. Rasa sedih rakyat Gaza atas hilangnya nyawa 1. 412 putra putrinya, terobati dengan lahirnya 3. 700 bayi selama 22 hari gempuran Israel pada kota kecil ini. 

Hamam Nisman, Direktur Dinas Hubungan Sosial dalam Kementerian Kesehatan pemerintahan Gaza menyebutkan kalau dalam 22 hari 3. 700 bayi lahir di Gaza. “Mereka lahir pada tanggal 27 Desember 2008 sampai 17 Januari 2009, ketika Is*rael lakukan serangan yang mengakibatkan meninggalnya 1. 412 rakyat Gaza, yang sebagian besar wanita dan anak-anak, ” katanya. 

Bulan Januari tercatat sebagai angka kelahiran tertinggi di banding bebrapa bulan terlebih dulu. “Setiap tahun 50 ribu masalah kelahiran terdaftar di Gaza. Dan, dalam sebulan terdaftar 3. 000 sampai 4. 000 kelahiran. Walau demikian di saat serangan Israel 22 hari, kami mencatat 3. 700 kelahiran dan pada sisa bln. Januari tercatat 1. 300 kelahiran. Bermakna dalam bln. Januari berlangsung penambahan kelahiran sampai 1. 000 masalah, ” katanya pada islamonline. net.


sumber : http://lagiingetren.blogspot.com/2016/07/allahu-akbar-allahu-akbar-inilah-vidio.html

No comments:

Post a Comment