Badai Pasir dari Gurun Sahara Menerjang Palestina dan Israel
Badai pasir dari Gunung Sahara (Reuters)
Liputan6.com, Kairo - Badai pasir menerjang Palestina,
Israel, dan Lebanon. Memicu polusi udara parah dan gelombang besar di
Laut Tengah (Mediterania).
Badai, yang terbentuk dari akumulasi
debu Gurun Sahara di Afrika Utara yang terbawa angin, membuat
pemandangan Kairo, ibukota Mesir, kelabu. Pun dengan Gaza, tempat jejak
kehancuran akibat agresi Israel terlihat di sana-sini.
Sementara,
Menteri Perlindungan Lingkungan Israel mengatakan, tingkat polusi udara
yang disebabkan badai pasir adalah yang terburuk dalam kurun waktu 5
tahun.
Juru bicara bandara Israel, Liza Dvir, mengungkapkan
penerbangan dari dan menuju kota resort Eilat di Laut Merah sementara
dihentikan akibat badai.
Namun, pesawat masih mengudara menuju
bandara utama, Ben Gurion di luar kota Tel Aviv. Kepolisian Negeri
Zionis itu juga mengintensifkan patroli untuk merespons kondisi darurat
yang disebabkan cuaca buruk.
Di Beirut, ibukota Lebanon,
gelombang kuat menerjang pagar, ubin, dan merusak bangunan yang
menghadang ke Laut Tengah. Badai juga memicu angin kencang, hujan, dan
turunnya salju di pegunungan.
Badan meteorologi Lebanon menyebut, kecepatan angin mencapai 60 mph atau 96 kilometer per jam.
Putra
Mahkota Inggris, Charles yang sedang mengunjungi Al-Ula, Arab Saudi
juga terimbas cuaca buruk tersebut. Pesawatnya yang membawanya beruntung
bisa mendarat dengan selamat.
Saat keluar dari pesawat jet
sewaan yang membawanya, Charles melaporkan pada Pengeran Arab, bahwa
pendaratan berlangsung bergelombang. Angin mengombang-ambingkan pesawat
di langit.
Kombinasi angin kencang dan badai pasir membuat pilot
kesulitan mendarat. Saat Charles dan pangeran Arab berjalan ke sebuah
pemukiman Abad ke-6 di Al-Khuraibah, di mana dinding kuno setinggi 3
meter masih tegak berdiri, kepulan badai pasir menerjang rombongan kedua
pangeran itu.
Charles melempar guyonan, "Anda tak keberatan saya tetap memakai kacamata hitam? Sebab, debu bisa saja masuk ke mata saya."
(Foto: Badai di Gaza, Palestina)
Badai
pasir kali pertama menerjang Mesir, menghentikan sementara penerbangan
di Bandara Internasional Kairo. Pun dengan dua pelabuhan.
Ihab
Mohieddin, kepala badan penerbangan Mesir mengatakan, keberangkatan di
Bandara Kairo relatif tak terganggu, namun untuk ketibaan sempat ditunda
hampir 70 menit karena jarak pandang yang berkurang drastis.
Ia
menambahkan, selama penutupan aktivitas udara, 4 penerbangan dialihkan
ke bandara lain. Sementara, penerbangan kelima berbalik arah ke Amman,
Yordania.
Sementara, bandara tersibuk kedua di Alexandria
ditutup baik untuk keberangkatan maupun ketibaan. Pesawat dialihkan ke
bandara lain yang tak terdampak badai. Pelabuhan Alexandria dan Dekheila
juga sempat ditutup sementara.
Gelombang tinggi penerjang tepian Semenanjung Sinai, dekat kota
resort Dahab, memaksa petugas penyelamat menyelamatkan penyelam dan
mereka yang sedang berenang di pantai.
Seorang penyelam Jepang, yang terjebak di tengah gelombang tinggi, tertangkap kamera sedang dievakuasi rekannya yang lain. (Yus)
No comments:
Post a Comment