Saturday 24 January 2015

Warga New York Desak Dewan Kota Batalkan Perjalanan ke Israel


Sabtu 3 Rabiulakhir 1436 / 24 Januari 2015 05:33
dw
PULUHAN kelompok masyarakat New York Kamis menggelar aksi memprotes penerimaan Dewan Kota untuk melakukan perjalanan ke Israel, lapor Anadolu Agency.
Berkumpul di Balai Kota dan memegang spanduk bertuliskan “Don’t Tour Apartheid Israel,” perwakilan dari koalisi lebih dari 40 kelompok di seluruh kota mendesak dewan untuk membatalkan perjalanan yang dijadwalkan Februari dan disponsori oleh kelompok PR pro-Israel termasuk Komunitas Dewan Hubungan Yahudi Amerika.
“Saya pikir sangat keterlaluan mereka meninggalkan kota selama 10 hari ketika masyarakat membutuhkan mereka di sini untuk melakukan pekerjaan mereka sebagai pejabat terpilih,” ujar Nastaran Mohit dari surat kabar Guild New York.
Para pengunjuk rasa mengecam delegasi 15-anggota ke Israel termasuk anggota dari kaukus Dewan Progresif.
“Kami menyadari bahwa mereka benar-benar diam atas masalah pendudukan Palestina, dan kami tahu mereka akan diberikan versi ‘bersih’ dari apa yang terjadi di Wilayah Pendudukan,” kata Mohit.
Dalam sebuah surat terbuka, koalisi mendesak anggota progresif untuk menarik diri dari delegasi ke Israel.
Koalisi terdiri dari berbagai kelompok masyarakat termasuk Komite Anti Kekerasan terhadap Asia, gerakan akar rumput Malcolm X, Front Aksi Langsung untuk Palestina dan Yahudi Melawan Islamofobia.
Mary Alford, salah satu demonstran, mengatakan dewan bertindak seperti orang munafik bodoh dengan mendukung Israel dengan menerima perjalanan gratis ke Israel, seolah-olah perjalanan tersebut adalah liburan yang indah.
“Mereka tidak akan mengetahui kengerian yang dilakukan oleh Israel,” tegasnya.
Menyuarakan solidaritas dengan Palestina, para pengunjuk rasa mengatakan delegasi hanya akan melihat gambar satu sisi dari konflik Israel-Palestina karena mereka tidak akan tur ke tempat seperti tembok pemisah di Tepi Barat yang mengisolasi sebagian besar wilayah wilayah Palestina atau situs pembangunan pemukiman ilegal Israel.[fq/islampos]

No comments:

Post a Comment