Wednesday, 3 April 2013

Hamas perintahkan pemisahan kelas murid laki-laki dan perempuan




GAZA - Kerajaan Hamas yang mengawal Gaza telah melepaskan undang-undang baru yang memerintahkan untuk memisahkan kelas murid laki-laki dan perempuan di sekolah-sekolah negeri maupun swasta mulai dari kelas empat, seperti dilaporkan oleh Al Jazeera pada Selasa (2/4/2013).

Menteri pendidikan Hamas mengeluarkan peraturan baru yang melarang campur baur di sekolah di Jalur Gaza, melarang guru lelaki mengajar di kelas perempuan dan sebaliknya.

Undang-undang baru yang diumumkan pada Isnin (1/4) ini ditetapkan akan berlaku di seluruh Jalur Gaza dan juga memerintahkan pemisahan kelas siswa dan siswi mulai dari usia sembilan tahun ke atas.

Peraturan ini juga berlaku bagi sekolah-sekolah Kristian dan sekolah yang dikendalikan PBB. Meskipun demikian, penasihat menteri pendidikan Gaza menegaskan bahawa mereka tidak hendak memaksa orang-orang untuk memeluk Islam dengan peraturan ini.

Saat ini, sebahagian besar sekolah-sekolah yang dikendalikan kerajaan Gaza telah melaksanakan peraturan pemisahan kelas perempuan dan laki-laki.

Osama Mazini, menteri pendidikan Hamas, mengatakan bahawa undang-undang yang telah dikeluarkan pada 10 Februari lalu ini, telah disepakati oleh dewan perundangan Palestin dan akan berlaku mulai tahun ajaran baru pada September akan datang.

Sebelumnya Hamas telah menetapkan peraturan agar setiap murid perempuan di Gaza memakai gamis dan tudung.

Undang-undang baru ini juga melarang penerimaan hadiah atau bantuan yang bertujuan untuk "memulihkan" hubungan dengan penjajah Zionis Yahudi.
 

No comments:

Post a Comment